MEDIA PEMBELAJARAN

FE UNISDA Lamongan
SELAMAT DATANG
FE UNISDA Turut berbelasungkawa atas wafatnya Dekan Ekonomi Bpk "Drs Ec UMARUL FARUQ MSi" Semoga diterima disisinya. AMIIIN

Kamis, 04 November 2010

sekilas Manajemen Pemasaran

2.1. Pengertian Pemasaran
Menurut Philip Kotler (1995:8) “Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial di mana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain”.
Menurut Soehardi Sigit (2002:6) “Pemasaran adalah semua kegiatan-kegiatan usaha yang diperlukan untuk mengakibatkan terjadinya pemindahan pemilikan barang atau jasa dan untuk menyelenggarakan distribusi fisiknya sejak dari produsen awal sampai ke tangan konsumen akhir”.
Sedangkan menurut Sofjan Assauri (1988:4) :Pemasaran sebagai usaha untuk menyediakan dan menyampaikan barang atau jasa yang tepat kepada orang-orang yang tepat pada tempat dan waktu serta harga yang tepat dengan promosi dan komunikasi yang tepat”.
Menurut Carl Mc Daniel dan Roger Gates (2001:5) “Pemasaran merupakan proses perencanaan dan pelaksanaan konsep, penetapan harga, dan distribusi gagasan barang dan jasa untuk menciptakan perubahan yang memuaskan tujuan individu dan organisasi”
Sedangkan menurut Indriyo Gitosudarmo (1994:1) “Pemasaran dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang mengusahakan agar produk yang dipasarkannya itu dapat diterima dan disenangi oleh pasar”.
Dari definisi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pemasaran adalah suatu proses penyampaian produk yang berupa barang atau jasa dari produsen ke konsumen akhir guna memenuhi kebutuhan dan memuaskan konsumen.


2.2. Pengertian Manajemen Pemasaran dan Bauran Pemasaran
2.2.1. Pengertian Manajemen Pemasaran
Menurut Philip Kolter (1995:16) “ Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan dari perwujudan, pemberian harga, promosi dan distribusi dari barang-barang, jasa dan gagasan untuk menciptakan pertukaran dengan kelompok sasaran yang memenuhi tujuan pelanggan dan organisasi”.
Menurut Sofjan Assauri (1995:12) “ Manajemen pemasaran merupakan kegiatan penganalisaan, perencanaan, pelaksanan, dan pengendalian program-program yang dibuat untuk membentuk, membangun dan memelihara keuntungan dari pertukaran melalui sasaran pasar guna mencapai tujuan organisasi (perusahaan) dalam jangka panjang”.
Sedangkan menurut Winardi (1989:132) “ Manajemen pemasaran merupakan suatu proses di mana dianalisis, direncanakan, dilaksanakan, serta diawasi program-program pemasaran yang didesain untuk: menciptakan, mengembangkan serta memelihara manfaat serta relasi antara perusahaan dan pasar sasaran (target market) dalam rangka usaha perusahaan mencapai tujuannya”.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen pemasaran merupakan pedoman yang terorganisir dalam memasarkan hasil produksi guna menuju tercapainya tujuan perusahaan.

2.2.2. Pengertian Bauran Pemasaran
Menurut Philip Kotler (1995:41) “Bauran pemasaran adalah kelompok kiat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai sasaran pemasarannya dalam pasar sasaran.”
Menurut Sofjan Assauri (1988:180) Bauran pemasaran merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel mana dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi reaksi para pembeli atau konsumen.”

Menurut Basu Swastha (1990:78) “Marketing mix adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yakni: produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi.”
Sedangkan menurut Soehardi Sigit (2002:72) “Bauran pemasaran yaitu kegiatan-kegiatan pemasaran yang terdiri atas penyajian produk, penetapan harga, penyampaian produk dan cara promosinya.
Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkam bahwa bauran pemasaran merupakan suatu perpaduan antara empat variabel (produk, harga, promosi, dan distribusi) yang digunakan untuk mempengaruhi konsumen agar konsumen tertarik, senang dan membeli suatu produk. Konsep pemasaran bertujuan memberikan kepuasan dan keinginan terhadap konsumen. Penggunaan konsep pemasaran bagi perusahaan menunjang berhasilnya bisnis yang dilakukan. Konsep pemasaran memasukkan tiga elemen pokok yakni:
a Orientasi konsumen, menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani dan dipenuhi, memilih kelompok pembeli tertentu sebagai sasaran dalam penjualannya, menentukan produk, program pemasarannya mengadakan penelitian untuk mengukur, menilai keinginan mereka, menetukan dan melaksanakan strategi yang baik.
b Volume penjualan yang menguntungkan, tujuan pemasaran memperoleh laba dengan memberikan kepuasan konsumen. Perusahaan dapat menyediakan dan menjual barang dan jasa yang paling baik dengan harga yang layak semua memiliki tujuan untuk memperoleh laba dengan memberikan kepuasan yang lebih besar pada konsumen.
c Koordinasi dan intergrasi seluruh kegiatan pemasaran dalam perusahaan setiap orang/bagian yang berkecimpung dalam suatu usaha yang terkoordinir untuk memberikan kepuasan kepada konsumen sehingga tujuan terealisir.
Jadi konsep pemasaran: sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial untuk kelangsungan hidup perusahaan.
Sitem pemasaran: kumpulan lembaga-lembaga yang melakukan tugas pemasaran, ide, barang, jasa, orang dan faktor-faktor lingkungan yang saling memberikan pengaruh dan membantu hubungan perusahaan dengan pasarnya. Dalam sistem pemasaran ini juga terdapat faktor yang saling tergantung dan saling berinteraksi satu sama lain, faktor tersebut adalah:
 Organisasi yang melakukan tugas-tugas pemasaran.
 Sesuatu (barang, ide, jasa, orang) yang sedang dipasarkan
 Pasar yang dituju.
 Para perantara yang membantu dalam pertukaran (arus) antara organisasi pemasaran dan pasarnya.
 Faktor lingkungan.

2.1.1. Produk
Pengertian produk menurut Philip kotler (1992) adalah
Apa saja yang dapat ditawarkan ke dalam pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan,dikonsumsi, sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan.
Sedangkan Jerome Mc Carthy dan William Perrealt (1993) mendefinisikan sebagai berikut :
Produk adalah sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan yang ditawarkan suatu perusahaan. Jadi produk adalah segala sesuatu yang lengkap dengan berbagai atributnya yang dapat menghasilkan kepuasan pemakainya. Jadi produk adalah kemampuan produk itu untuk menghasilkan kepuasan yang diharapkan konsumen.
Produk atau barang dapat digolongkan menjadi dua, seperti yang dikemukakan oleh Basu Swatha (1992) meliputi :
a Barang Konsumsi : merupakan barang yang dibeli untuk tujuan konsumsi guna memenuhi/memuaskan keinginan dan kebutuhan manusia dimana pembelinya merupakan konsumen akhir.
b Barang Industri : merupakan barang yang dibeli dengan tujuan untuk diproses lebih lanjut sampai menjadi barang jadi dan secara layak dapat digunakan atau dimanfaatkan dan biasanya barang ini untuk kepentingan industri.

2.1.2. Harga
Menurut Basu Swastha (1979) adalah :
Merupakan jumlah uang (ditambah beberapa kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya.
Sedangkan menurut Rustam Efendy (1986) sebagai berikut :
Syarat-syarat kebijaksanaan harga terpisah dan berbeda dari penentuan tingkat harga karena kebijaksanaan yang ada dapat sama, untuk harga yang berlainan dan perbedaan kebijaksanaan dapat dipakai untuk harga yang sama.
Jenis-jenis penetapan harga antara lain :
A Penetapan harga di bawah harga saingan
Metode ini digunakan pengecer dan perusahaan sering tidak mengetahui keadaan tersebut. Mereka mempunyai suatu prinsip mark up yang rendah akan menghasilkan volume penjualan yang tinggi. Metode ini merupakan cara yang baik bagi perusahaan untuk memasuki pasar baru.
B Penetapan harga sama dengan harga saingan.
Sering dijumpai adanya penjualan yang menetapkan harga sama dengan yang lainnya saingan. Cara ini akan lebih menguntungkan pada saat harga konsumen tinggi dan biasanya digunakan untuk barang-barang yang standart.
C Penetapan harga di atas harga saingan.
Metode ini digunakan oleh perusahaan yang sudah memiliki reputasi/perusahaan yang menghasilkan barang prestise. Hal ini disebabkan karena konsumen kurang memperhatikan harga dalam membeli tetapi lebih memperhatikan kualitas/prestise yang akan diperoleh dari barang tersebut.
Jika harga yang ditetapkan oleh produsen layak, dengan demikian harga yang diterima/diberikan kepada konsumen akan beberapa kepuasan antara lain dapat melakukan pembelian sesuai dengan daya belinya dan dapat melakukan pembelian sesuai denagn kebutuhannya. Dan untuk itu diperlukan tinjauan atau pertimbangan bagi perusahaan adalah :
1. Meningkatkan penjualan.
2. Mempertahankan dan memperbaiki market share.
3. Stabilitasi harga
4. Mencapai laba maksimal, dan sebagainya.
Ada beberapa keputusan harga termasuk harga tertentu yang dibebankan pada masing-masing produk dan jasa yang dipasarkan. Untuk keputusan dan masalah tersebut cukup sulit ditentukan oleh perusahaan yang berbagai macam produk karena setiap jenis produk memerlukan penetapan harga yang berbeda-beda, apalagi kondisi persaingan sekarang ini sangatlah ketat maka perusahaan dituntut untuk meningkatkan efesiensi cara produksinya dan menekan harga. Di dalam penetapannya dibutuhkan beberapa tahapan yang meliputi :
1. Mengestimasi permintaan untuk barang tersebut.
2. Mengetahui lebih dulu reaksi dalam pesaingan.
3. Menentukan market share yang dapat diharapkan.
4. Memilih strategi harga untuk mencapai target.
5. Menghitung keseluruhan biaya produksi dan menentukan berapa tingkat keuntungan yang akan dicapai.
6. Memperhatikan berapa daya beli konsumen.
7. Memperhatikan berapa tingkat harga yang ditawarkan pesaing.

2.1.3. Promosi
Menurut Basu Swastha DH (1990) sebagai berikut :
Arus informasi/persuasi satu arah yang mengarahkan seseorang atau organisasi pada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam perdagangan.
Sedangkan menurut Philip Kotler (1998) dialih bahasa oleh Harijati Purwoko sebagai berikut :
Promosi penjualan : Kegiatan selain personal selling, periklanan, publisitas yang menstimulir pembelian para konsumen dan efektifitas para dealer seperti peragaan, demontrasi, pertujukan pameran dan lain-lain. Jadi promosi : arus informasi/persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang/organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran.
Fungsi-fungsi advertensi dalam pemasaran adalah :
1. Membantu dan memperkenalkan barang baru dan kepada siapa/dimana barang itu dapat diperoleh.
2. Membantu ekspansi pasar.
3. Membantu dan mempermudah penjualan yang dilakukan oleh penyalur dalam mengenalkan adanya barang tertentu/baru.
4. Memberikan keterangan/penjelasan kepada pembeli atau calon pembeli.
Komunikasi pemasaran : Kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh pembeli dan penjual. Agar bisa menghasilkan penyusunan yang efisien perlu ditempuh langkah-langkah sebagai berikut :
1. Rumuskanlah maksud dan tujuan advertensi.
2. Tentukan siapa yang harus memakai produk yang telah dihasilkan.
3. Tentukan hal-hal yang akan dimuat dalam advertensi.
4. Menentukan dan menggunakan hal yang menarik dalam advertensi.
5. Memilih media dimana advertensi akan dimuat.
6. Tentukan biaya pemasangan itu dan pertimbangkan antara biaya dan hasil.
Promosi penjualan : Aktivitas-aktivitas yang bertujuan membuat promosi dan personal selling lebih efektif dan lancar didalam kegiatan memindahkan barang dan jasa ketangan konsumen.
Bauran promosi : kombinasi setrategi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan, personal selling, dan alat promosi lain yang semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan. Ada empat variabel yang ada dalam pemasaran yaitu :
1. Periklanan :Bentuk presentasi dan promosi non pribadi tentang ide, barang dan jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu. Dalam kegiatan periklanan terdapat dua keputusan penting yang harus diambil yaitu :
a. Menentukan iklan yang harus disampaikan pada pasar yang dituju.
b. Memilih media yang paling sesuai.
2. Personal selling : Presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan satu calon/lebih yang ditujukan untuk menciptakan penjualan. Personal selling terjadi interaksi langsung dengan pembeli, dalam penyampaiannya (berita secara jelas), fleksibel dan bisa mengetahui tanggapan dari calon pembeli.
3. Publisitas : Pendorongan permintaan secara non pribadi untuk suatu produk, jasa ide dengan menggunakan berita komersial didalam media masa dan sponsor yang tidak dibebani sejumlah bayaran secara langsung. Publisitas merupakan usaha perusahaan yang berhubungan dengan masyarakat yang meliputi usaha-usaha menciptakan dan mempertahankan hubungan yang menguntungkan.
4. Promosi : Kegiatan pemasaran selain personal selling, periklanan, publisitas, yang mendorong pembelian konsumen dan efektivitas pengecer, kegiatan-kegiatan tersebut antara lain peragaan, pertunjukan, pameran, demonstrasi dan sebagainya.
Tujuan promosi berdasarkan pada :
1. Modifikasi tingkah laku,untuk melakukan komunikasi, ide, serta tanggapan pada inovasi baru.
2. Memberitahu, memberikan informasi yang umumnya diberitakan pada tahap-tahap awal munculnya, produk, diversifikasi produk (bisa mengetahui) akan suatu hal baru.
3. Membujuk, calon pembeli diarahkan akan ketertarikan, keunggulan suatu produk sehingga menciptakan kesan yang positif.
4. Mengingatkan, mempertahankan merk dihati konsumen supaya tidak membeli produk lain.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi penentuan promosi dari bauran pemasaran adalah :
1. Besarnya dana, kegiatan promosi akan lebih efektif dengan sejumlah dana yang besar dan metode yang digunakan adalah personal selling dan apabila dananya terbatas lebih baik menggunakan media yang bisa menyedot calon pembeli lebih banyak seperti media surat kabar dan lain-lain.
2. Sifat pasar, dapat dibagi beberapa bagian yaitu ;
a. Luas geografis berdasarkan letaknya perusahaan yang berada di lokal mungkin cukup dengan menggunakan personal selling namun untuk perusahaan nasional cukup dengan menggunakan periklanan.
b. Mereka yang memiliki potensi untuk membeli.
c. Mereka yang akan menjadi pembeli/pemakai dimasa depan.
d. Para pedagang.
e. Para pesaing.

2.1.4. Saluran Distribusi
Saluran distribusi menurut Basu Swastha (1979) menyatakan bahwa :
Saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan produk tersebut dari produsen sampai ke konsumen/pemakai.
Adapun menurut The American Marketing Association (1992) bahwa :
Tentang banyaknya lembaga yang ada dalam aliran arus barang. Merupakan suatu struktur unit organisasi perusahaan yang terdiri atas agen, dealer pedagang besar dan pengecer melalui komoditi sebuah produk/jasa yang dipasarkan.
Jadi saluran distribusi adalah : merupakan kelompok atau lembaga yang mengadakan kerja sama antara anggota-anggota yang memiliki tujuan dan untuk mencapai pasar-pasar tertentu yang kegiatannya antara lain meliputi penggolongan produk dan mendistribusikannya. Pada dasarnya saluran pemasaran berorientasi pada keputusan yang menuntut adanya strategi yang meliputi perencanaan umum dalam mengambil keputusan distribusi.
Manajemen saluran : pengembangan strategi yang searah berdasarkan pada berbagai keputusan yang berkaitan untuk memindahkan barang-barang secara fisik maupun non fisik guna mencapai tujuan perusahaan dan di dalam kondisi lingkungan tertentu. Pada setiap perusahaan kegiatan distribusi selalu dilakukan meskipun tidak menggunakan perantara sebagai lembaga dan tidak jarang perantara ini digunakan produsen untuk mendistribusikan hasil produksinya kepada pembeli akhir. Karena itu, saluran distribusi membantu meningkatkan efisiensi distribusi. Beberapa keuntungan menggunakan saluran distribusi (perantara) adalah :
1. Mengurangi tugas produsen dalam kegiatan distribusi untuk mencapai konsumen.
2. Kegiatan distribusinya cukup baik bilamana perantara sudah mempunyai pengalaman.
3. Perantara dapat membantu menyediakan peralatan dan jasa reparasi yang dibutuhkan untuk beberapa jenis.
4. Perantara dapat membantu di bidang pengangkutan sehingga memperingan beban produsen.
5. Perantara dapat membantu di bidang penyimpanan dengan fasilitas gudang.
6. Perantara dapat membantu di bidang keuangan dalam menyediakan sejumlah dana untuk melakukan penjualan secara kredit kepada pembeli akhir.
7. Keuntungan lain yang dapat diharapkan produsen dari perantara.
Ada alternatif saluran yang dapat dipakai dalam penyaluran barang yang ditujukan untuk pasar konsumen, produsen mempunyai alternatif yang sama untuk menggunakan kantor dan cabang penjualan

Sekilas ekonomi Internasional

BAB I
EKONOMI INTERNASIONAL DAN PERTUKARAN


Ekonomi Internasional berusaha memperlajari masalah-masalah yang berkaitan dengan hubungan ekonomi antara satu negara dengan negara yang lain

Dengan pertukaran :

1. Pertukaran hasil output satu negara dengan yang lain

2. Pertukaran sarana dan faktor produksi

3. Hubungan kredit ( konsekwensi utang ¬ piutang )

Permasalahan Ekonomi Internasional

1. Pola perdagangan ( ekspor ¬ impor )

2. Harga dasar ekspor ¬ impor

3. Manfaat perdagangan internasional

4. Pengaruh makro perdagangan internasional

5. Mekanisme neraca pembayaran

6. Politik perdagangan luar negeri

7. Persekutuan perdagangan dan modal luar negeri

8. Pengalihan teknologi

Pertukaran atau Perdagangan

Merupakan proses tukar menukar atas kehendak sukareala dari masing-masing fihak (saling menguntungkan)

1. Pemenuhan kebutuhan yang tidak dapat diproduksi di dalam negeri

2. Naiknya kepuasan ( gains from trade )

Pembagian manfaat :

Ditentukan oleh kekuatan masing-masing fihak dalam proses tawar menawar (bergaining power)dengan

sayarat minimal tidak ada pihak yang dirugikan

Dasar Pertukaran ( Terms of Trade ) Dengan menggunakan " harga relatif atau rasio harga "

Tergantung pada pembagian manfaat dari pertukaran dengan indikator naiknya kepuasan.




KEUNGGULAN KOMPARATIF


KEUNGGULAN MUTLAK ( KLASIK ) ( ABSOLUTE ADVANTAGE )

Negara yang mengekspor barang tertentu, karena dapat memproduksi dengan biaya yang mutlak lebih murah ketimbang negara lain. Mendesak ke arah spesialisasi dalam produksi.

Keunggulan Komparatif ( Comparative Advantage )

Suatu negara akan mengekspor barang yang memiliki keunggulan komparatif tinggi dan mengimpor barang dengan keunggulan komparatif rendah. Ditentukan oleh :

1. Batas kemampuan produksi ( Production Possibility Frontier / PPF)

2. Batas kemampuan konsumsi ( Consumption Possibility Frontier / CPF )

HARGA RELATIF atau RASIO HARGA atau DASAR PERTUKARAN

Ditentukan oleh tarik menarik antara kekuatan ekonomi dari kedua belah pihak sesuai dengan hukum "Permintaan Timbal Balik" ( The Law of Reciprocal Demand ) dari John Stuart Mill

Manfaat Potensial Perdagangan ( Potential Gains of Trade )
Akan menggeser garis CPF ke atas dan dengan semakin besarnya peningkatan atau kenaikan berarti semakin besar manfaat perdagangan tersebut.

Jadi, semakin baik dasar pertukaran yang diperoleh suatu negara semakin besar bagian manfaat potensial yang diperoleh negara tersebut.

Hukum Permintaan Timbal Balik

Memperngaruhi kekuatan tawar menawar ( Bergaining Power ) dari suatu negara :

1. Lemah, akan mengakibatkan ketergantungan

2. Kuat, relatif dapat mandiri

Ditentukan oleh permintaan dari kebutuhannya pada negara lain dan permintaan negara lain terhadap barang-barang unggulannya.

BIAYA KOMPARATIF

Biaya yang dipergunakan sebagai ukuran efisiensi dan perbandingan keunggulan antar negara,sebagai penentu pola dan spesialisasi produksi.

1. Kasus Lebih Dari Dua Barang

Memperbandingkan biaya perunit pada kedua negara dengan penyeragaman kurs atau dalam satuan biaya produksi salah satu negara.

Dapat digambarkan dalam skala atau rentang keunggulan dengan batas ( cut off points ) sebagai acuan ekspor dan impor.


2. Peranan Alat Tukar dan Kurs Devisa

Kurs devisa merupakan angka perbandingan antara nilai satu mata uang dengan mata uang lainnya. Berguna sebagai salah satu penentu batas keunggulan, dengan nilai :

- Devaluasi ( Undervalue ), nilai turun dan akan memperluas batas keunggulan
- Revaluasi ( Overvalue ), nilai naik dan menyempitkan rentang atau batas keunggulan.

3. Banyak Negara

Menjual pada konsumen akhir belum tentu menghasilkan manfaat pertukaran yang optimal,

sedangkan perdagangan bilateral akan menyebabkan ketergantungan dan menimbulkan biaya

ekonomi.Terdisi dari Tenaga kerja, Sumber daya alam, Modal dan Kewira usahaan.

Menimbulkan perbedaan dalam keunggulan komparatif.

Contoh Model dari Heckscher ¬ Ohlin, dengan asumsi :

1. Dua faktor produksi ( tenaga kerja dan modal)

2. Dua barang dengan kepadatan faktor produksi yang berbeda

3. Dua negara dengan dua faktor produksi yang berbeda

Catatan :

Paradoks Leontief :

Amerika Serikat mengeskpor barang-barang yang cenderung padat karya, walaupun negara
tersebut berproduksi dengan mayoritas pada modal. Bertujuan untuk kesejahteraan rakyat (
kesempatan kerja ).

Skala Ekonomi ( Economies scale )

Bila output yang keluar bertambah besar dan biaya produksi per unit menurun. Dengan mengacu pada biaya rata-rata jangka panjang ( long run average cost ). Bila pasar bertambah, maka biaya akan turun sehingga terjadi kelebihan ouput yang diharapkan akan menaikkan ekspor.


Merupakan awal dari keunggulan komparatif dan ditambah dengan :

- Mendahului negara lain dalam memproduksi barang tersebut

- Memiliki pasar domestik yang relatif besar.

- Kemajuan Teknologi

= Sebagai alat menghemat modal ( Capital Saving )

= Menghemat tenaga kerja ( Labour Saving )

= Menghemat bahan mentah ( Resources Saving )
- Pandangan-pandangan Lain

Dengan pandangan radikal/institusional/politik, yang menganalisa perilaku ekonomi dan

dampak politik dari intervensi ekonomi. Kolonialisasi ekonomi ( eksploitasi ekonomi

melalui perdangan internasional )